Jumat, 03 Januari 2014

The Goodfeathers- Softdrink better than bread #fanfict


“Sejauh yang bisa aku ingat, kita selalu duduk di sini, salah satu kabel listrik di kota besar ini, jarang main-main ke taman dan mematuki remahan roti seperti merpati lain. Kenapa begitu ya?”
“Bodoh, tentu saja, karena mereka itu merpati rendahan semua Squit. Mereka hanya tau soal terbang kesana kemari, dan ketika ada remahan roti yang dilemparkan oleh para manusia itu mereka berkerumun. Sepertinya para manusia itu menganggap seakan kita tidak bisa mencari makan sendiri.”, kesalnya dengan suara seraknya yang khas dan logat mafia italianya.
“Tapi Pesto, kau kan juga pernah makan itu, bahkan mengusir para merpati lain. Kau makan dengan sangat beringas, kau bilang rotinya enak.”, ujar Squit dengan polosnya.
“Diam kau!”, dengan wajahnya yang memerah karena malu dia menendang bokong Squit.
Bobby hanya tertawa-tawa melihat mereka berdua. Sampai-sampai di berputar-putar di kabel listrik itu.
“Hey pesto, kalau memang begitu bagaimana kalau kita cari tempat nongkrong baru?”
“OKE! Kita cari tempat yang biasa diduduki manusia! Kita perlihatkan kalau kita bisa seperti mereka!”
“Kurasa lebih enak kalau kita ke taman dan ikut menikmati remahan roti itu Bob”.
“Diam kau Squit! Kau jangan menyamakan kita bertiga seperti merpati-merpati lain itu.”
“Tapi Pes-“
“DIAM!”, dia kembali menendang bokong pesto.
Bobby tersenyum melihat kepolosan squit.
***
“Itu tempat incaran kita, ada 1 gelas minuman disitu, gimana pesto? Siap?”
“Ayo kita lakukan.”
“Okay bob”, ucap Squit ikut-ikutan.
“Dalam hitungan 3, dan kita meluncur”.
“3!”, teriak squit langsung meluncur terbang.
“SQUIIIIIITT!!!”, Pesto yang terkejut langsung mengejarnya.
Bobby hanya tertawa-tawa dan mengikuti mereka.
Formasi satu garis lurus, langsung menukik tajam 120 derajat. Kemudian berbelok melewati kerumunan manusia dan akhirnya sampai di meja target mereka. Sebuah restoran Fastfood ala manusia, masih belum dibersihkan. Masih ada nampan dan satu gelas kertas berisikan sisa softdrink di meja.

“okay bob, apa yang harus kita lakukan disini. Tidak ada makanan!”
“Tenang pesto, disini masih ada 1 minuman. Daripada makan roti, minum minuman manusia ini lebih baik buatmu kan? aku tes dulu.”, Bobby langsung meyeruput minuman sisa itu dan menyisakan untuk Pesto dan Squit.
“Entah kenapa manusia suka minuman seperti ini”, Bobby menyipitkan matanya dan mengeluarkan ekspresi kecut setelah meminum minuman soda buatan manusia itu.
“Enak Bob?”, Pesto ragu dan takut buat meminum itu.
“Hm...rasanya minuman ini membuat mataku sipit.”, ujar Bobby.
Selagi Bobby dan Pesto membicarakan rasanya, Squit meminum minuman itu dan mulai menyipitkan matanya juga.
“Rasanya seperti...jeruk? bukan...strawwwberryy?? ttTTttehh?!nyemm..”, Sepertinya minuman itu berefek memabukkan buak Squit.
“aku mau co—KENAPA KAU HABISKAN SEMUA SQUITTT!!!”, dia mau memukul Squit, tapi squit yang terlalu mabuk mengelak dengan tidak sengaja dan Pesto pun jatuh, menelan pipet. Tubuhnya jadi memanjang aneh.
“fuuu fuuuu fuuuuuu”, dia tidak bisa bersuara.
“Hey pessssTToooo, kau aneEEhHH seEWkkaaalliI, apAA ittTu eenNNAkk?? MinUummAan ini rasaAnnyAA luucccuu...hik”, squit benar-benar mabuk.
Pesto hanya bisa marah-marah tanpa keluar suara dengan pipet yang ditelannya.
Bobby Cuma bisa tertawa melihat kelakuan keduanya.
“Ini lebBBih enNnnak darrri remmAAHhann RotiiII, kau benarrr pesssTTooo”. Ujarnya sambil mengacungkan jempol.
“fuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu”, teriak pesto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar