tapi capek juga cari datanya sih...
but...
ENJOY READ.....=)))))
KOMUNITAS GAMMA(gamers, animers dan mangaers) DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI KOMUNITAS
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Psikologi adalah ilmu yang tergolong muda (sekitar akhir 1800an.) Tetapi, orang di sepanjang sejarah telah memperhatikan masalah psikologi. Seperti filsuf yunani terutama Plato, Aristoteles. Descartes (1596-1650)mengajukan teori bahwa hewan adalah mesin yang dapat dipelajari sebagaimana mesin lainnya. Ia juga memperkenalkan konsep kerja refleks dan hal ini lah yang mendorong penelitian terhadap perilaku dengan menggunakan hewan sebagai subjek penelitian pada masa berikutnya. Banyak ahli filsafat terkenal lain dalam abad tujuh belas dan delapan belas Leibnits, Hobbes, Locke, Kant, dan Hume memberikan sumbangan dalam bidang psikologi. Pada waktu itu psikologi masih berbentuk wacana belum menjadi ilmu pengetahuan.
Dewasa ini Psikologi mulai berubah yang tadinya bersifat filosofik menjadi psikologi yang bersifat empirik. Kalau mula-mula psikologi mendasarkan diri atas renungan-renungan, atas spekulasi, maka psikologi kemudian lebih mendasarkan atas hal-hal yang obyektif, hal-hal yang positif, maka makin berkembanglah psikologi empirik itu. Dengan uraian singkat ini dapatlah dijawab pertanyaan di atas, yaitu psikologi sebagai suatu ilmu telah berdiri sendiri, tidak lagi menjadi bagian dari ilmu-ilmu yang lain(afnan-ilalang, 2008).
Sebagai suatu ilmu yang bersifat ilmiah, tentunya banyak pertentangan dan perspektif yang hadir dalam pengembangan psikologi. Dari sini muncul berbagai macam aliran yang memberikan pernyataan masing-masing tentang visi dan misi dari Psikologi. Beberapa diantaranya:
a. Aliran Psikoanalisa,
b. Aliran Behaviorisme,
c. Aliran Humanistik,
d. Aliran Gestalt.
Banyaknya aliran yang dimunculkan, bukan berarti Psikologi menjadi ilmu yang meragukan atau memiliki banyak perbedaan yang membuat para pelaksananya saling menyalahkan. Tapi dengan beragamnya pemikiran dari masing-masing aliran membuktikan bahwa psikologi memang dapat menjadi acuan utnuk berbagai bidang kehidupan. Seperti yang dikatakan pada kalimat berikut, "dimana ada tanda-tanda kehidupan, disitu psikologi berperan".
Sampai saat ini, psikologi mendapatkan rintangan yang sama dengan masa lalu, yaitu sulitnya objek yang diteliti. Objek yang diteliti bersifat abstrak, yaitu perilaku manusia. Orang masih membedakan adanya psikologi yang bersifat umum dan psikologi yang khusus.
Psikologi umum ialah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas psikis manusia pada umumnya yang dewasa, yang normal dan yang beradab (ber-kultur). Psikologi umum berusaha mencari dalil-dalil yang bersifat umum dari pada kegiatan-kegiatan atau aktivitas psikis, dalam psikologi umum memandang manusia seakan-akan terlepas dari manusia yang lain.
Psikologi khusus ialah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi-segi kekhususan dan aktivitas-aktivitas psikis manusia. Hal-hal yang khusus yang menyimpang dan hal-hal yang umum dibicarakan dalam psikologi khusus.
Psikologi khusus ini ada bermacam-macam, antara lain:
1. Psikologi Perkembangan
yaitu psikologi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai akhir hayat.
2. Psikologi Sosial
yaitu psikologi yang membicarakan tentang tingkah-laku atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi sosial.
3. Psikologi Pendidikan
yaitu psikologi yang menguraikan kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan. misalnya bagaimana cara menarik perhatian agar pelajaran dapat mudah diterima, bagaiman cara belajar dan sebagainya.
4. Psikologi Kepribadian dan Tipologi
yaitu psikologi yang khusus menguraikan tentang struktur pribadi manusia, mengenai tipe-tipe kepribadian manusia.
5. Psikopatologi
yaitu psikologi yang khusus menguraikan mengenai keadaan psikis yang tidak normal (abnormal).
6. Psikologi Kriminal
yaitu psikologi yang khusus berhubungan dengan soal kejahatan atau kriminalitas.
7. Psikologi Industri dan Organisasi
yaitu psikologi yang khusus bcrhubungan dcngan soal-soal perusahaan.
Selain tujuh bidang yang disebutkan diatas, masih banyak lagi bidang yang dirambah oleh psikologi, seperti contohnya, psikologi musik, Forensik, warna dsb.
Psikologi komunitas, salah satu cabang psikologi yang terhitung masih fresh, merupakan psikologi yang menjelaskan hubungan antara suatu komunitas atau individu atas komunitas yang lebih luasw lagi. Psikologi komunitas mencoba menggambarkan kualitas hidup individu, komunitas dan masyarakat. Dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup melalaui kolaborasi penelitian dan aksi.
Psikologi komunitas bisa dikatakan seperti psikologi klinis dan komunitas kesehatan jiwa dalam orientasi aksinya. Tapi pada intinya cenderung membahas kesehatan jiwa dalam lingkungan sosial, atau kesesuaian antara individu dengan lingkungannnya. Lebih menekankan pada sosial advokasi dibanding perubahan individu. Lebih fokus pada "kesehatan" dibanding "gangguan", dan mecoba meningkatkan kompetensi individu dan komunitas.
Tujuan dari psikologi komunitas adalah membantu setiap orang untuk memecahkam masalah psikologis dalam kerja dan komunitasnya. Atau dapat dikatakan dalam poin-poin berikut:
§ Menciptakan dan mengevaluasi program dan kebijakan yang membantu setiap orang mengatur aspek stress dari komunitas dan lingkungan organisasional.
§ Menilai kebutuhan dari komunitas dan mengajarkan angotanya untuk mengenali masalah yang baru muncul dan menghadapinya sebelum menjadi masalah yang pelik.
§ Mempelajari mengimplementasikan cara-cara yang efektif dan manusiawi untuk populasi institusional untuk hidup secara produktif dalam arus masyarakat.
Komunitas Gamma, yang juga merupakan komunitas yang terdiri dari banyak individu, sering mengalami berbagai benturan dari komunitas lain, bahkan dari masyarakat sendiri. Komunitas Gamma ini merupakan komunitas, dimana individu berkumpul atas suatu kesamaan, dalam hal ini hobi, interest, pekerjaan dan perasaan.Gamma sendiri singkatan dari Gamers(pemain Game), Animers(penyuka anime), dan mangaers (penyuka manga). Gamma ini sebenarnya sedikit identik dengan budaya jepang, tapi kita tidak mengarahkan kesitu. Kita juga tidak akan membahas secara spesifik metode atau penelitian atau studi kasus dalam psikologi komunitas.Kita hanya akan membahas:
§ Bagaimana Gamma ini dipandang oleh masyarakat?
§ Apa konflik yang terjadi antara komunitas Gamma dengan komunitas lain?
§ Apa sebenarnya inti dari komunitas Gamma?
§ Bagaimana Psikologi komunitas, sebagai cabang ilmu psikologi yang baru, memandang dan menyelesaikan masalah dari komunitas ini?
Perumusan masalah di atas yang akan kita jwab di bab pembahasan berikutnya.
KAJIAN PUSTAKA
Teori
Rappaport(1977).
Psikologi komunitas sebagai sebuah perspektif ekologis dengan fokus studi kesesuaian antara individu dengan lingkungan,dibanding merubah sesorang dan lingkungan ketika tampaknya mengalami suatu masalah.
House & Mortimer(1990).
Psikologi komunitas membahas apa yang paling penting dalam suatu komunitas, seperti contohnya, stratifikasi sosial, status ekonomi juga dari gender, ras, umur dan disability.
PEMBAHASAN
Langsung ke inti permasalahan. Banyak berita yang tidak menyenangkan yang muncul dari dunia Game, kartun dan komik, terutama yang berasal dari jepang. Mereka memberikan suatu kesenangan tersendiri, dan akhirnya beberapa fakta mengatakan banyak terjadi kasus seperti, pembunuhan, bunuh diri, atau tindak kekerasan yang terjadi akibat hal-hal diatas. Tapi banyak juga penelitian yang muncul mengatakan bahwa aktivitas Gamma ini memberikan efek yang baik pada individu yang melakukannya. Hal ini menjadi polemik tersendiri, baik itu bagi masyrakat atau para individu yang berhubungan dengan hal itu.
Masyarakat pada dasarnya akan merasa ragu jika suatu hal dalam daerah mereka masih menimbulkan hal yang tidak menyenangkan, dan tentunya ini membawa image negatif. Sebanyak apapun penelitian yang dilakukan untuk memberikan image yang positif, masayrakat merupakan "mata dan telinga" yang tidak mudah percaya. Dan sebagai timbal baliknya. Masing-masing individu dari komunitas GAMMA menjadi merasa kurang diinginkan dalam masyrakat. Tapi apakah mereka langsung menyerah dan putus asa?terenyata tidak.
Kami mengadakan beberapa interview melalui media internet. Interview,(pertanyaan sedikit diubah dari konteks asli, dan jawaban merupakan kesimpulan jawaban yang diambil dari beberapa responden langsung).berikut hasil yang didapat:
1. Sebagai individu yang juga memiliki hobi masing-masing. Baik itu anime atau game dan manga, kenapa memutuskan untuk membentuk suatu komunitas sendiri, walaupun pada akhirnya komunitas kita ini dinilai terbentuk secara tidak sengaja gara-gara kesamaan hobi dan interest?
Pada dasarnya, manusia sebagai mahkluk yang tidak bisa hidup sendiri, benar-benar membutuhkan dukungan dari orang lain dalam melakukan suatu hal ataupun ketika memiliki suatu permasalahan. dan bisa jadi dari kalangan atau individu yang sejenis atau memiliki masalah yang sama. Khusus untuk komunitas GAMMA ini, semua terhubung karena adanya kesamaan interest dan juga karena tidak ada yang bisa memahami perilaku yang ada. Bahkan dari keluarga sendiri, kadang tidak nyambung jika berbicara soal anime atau game. Untuk itu, komunitas sangat membantu dalam social support, terutama bagi individu yang berada dalam komunitas tersebut. Lagipula dengan adanya komunitas, interest tiap individu semakin terstruktur dan lebih berkembang. Bahkan jika mungkin akan membuat eksistensi dari komunitas semakin berkembang ke arah yang lebih maju.
2. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap komunitas ini?apakah ada masalah-masalah yang signifikan yang harus diperhatikan?
kadang-kadang sebagai sebuah komunitas sering dianggap komunitas yang menghambur-hamburkan uang, ada juga yang terkadang menganggap eksklusif dan terpisah dari lainnya, sebenarnya tidak. Kebanyakan orang lain pasti melihat komunitas itu aneh. Tapi hal itu juga terjadi karena tanpa sengaja dai intern komunitas sudah mendiskriminasi masyarakat sebagai orang luar(berbeda) dari komunitas. Dan itu hal yang wajar di semua komunitas. Pandangan jelas bermacam-macam, dari yg negatif sampai yg lebih negatif, memang jarang ada yg positif. ada yg bilang hedonisme-lah, anak-anak-lah, buang-buang duit dan waktulah. Masalah yg harus diperhatikan, jelas saja, untuk merubah image negatif di mata masyarakat. Pada dasarnya kita memang diciptakan sebagai individu yang akan mengelompokkan diri sesuai dengan kesenangannya masing. Masyarakat secara umum pastinya mengerti. Malah karena masyarakat tidak mencoba mendekat jadi terasa jauh dan bertentangan dengan komunitas.ada beberapa yang mencoba mendekat dan akhirnya jadi ikut memeriahkan dan menceriakan suasana.
3. Bagaimana menurut pandangan kalian tentang pendapat orang-orang sesuai jawaban dari pertanyaan no.2? seberapa besar eksistensi komunitas ini harus ditampilkan?
ya, itu tadi, seperti dijawab di no 2. eksistensi, selama kita masih gabung, selama masih memiliki anggota dan terhubung, udah cukup sebagai eksis. Tampil keluar sih pilihan yang tidak wajib. Tergantung dari fungsi komunitas itu sendiri. Bila memang tujuannya untuk dikembangkan, maka eksistensi harus diperjelas. Apabila tujuannya untuk sekedar berbagi antar individu dalam komunitas, maka sederhana saja. Yang penting tidak ada tindakan pengeksklusifan diri dan mengesampingkan atau meremehkan komunitas lain.
Hobi GAMMA ini sepertinya dikucilkan, padahal kalau dilihat secara benar, pasti sama dengan hobi-hobi yang lain. Orang yang hobi sepakbola menunjukkan ke-otaku (-pen, suka/maniak)-annya terhadap bola dianggap normal oleh masyarakat. Sedangkan GAMMA.,dibilang anak-anak. Kalau orang bilang komunitas kita ini negatif, berarti semua komunitas yg dibuat berdasarkan hobi adalah negatif
---kalau orang bilang GAMMA ini buang-buang duit, hobi motor/mobil/komputer/filateli bukannya lebih mahal???
---kalau orang bilang hobi GAMMA ini gak berguna, apakah hobi nonton sinetron/ indonesian idol/ sekedar nonton sepakbola itu berguna???
Memang banyak hobi yg lebih berguna, olahraga atau membaca contohnya, tapi sebagai individu, kita juga harus menghargai pilihan orang lain.
4. apakah ada keuntungan atau kerugian dalam komunitas ini?
Keuntungannya, berbagi informasi dan pengembangan interest, selain itu menambah relasi dan networking.
Keuntungannya, berbagi informasi dan pengembangan interest, selain itu menambah relasi dan networking.
Rugi juga gak, soalnya dana yang dikeluarkan membawa kesenangan pribadi kok. Secara umum untung ruginya bukan dari komunitas, tapi dari pribadi, yah mungkin sedikit kehilangan waktu dan perhatian.
Secara khusus, bila ditampilkan, maka komunitas ini juga memberikan banyak sumbangan dan keuntungan bagi negara kita tercinta ini. Contoh; rata-rata pengembangan teknologi dipegang oleh individu yang berasal dai komunitas ini. Pengharuman nama bangsa juga dilakukan oleh pemenang-pemenang kompetisi game se-asia atau bahkan se-dunia dari komunitaqs GAMMA. Bukan hanya itu, banyak dari pertukaran pelajar ke jepang yang siswa atau mahasiswanya merupakan otaku.
Dapat dilihat diatas, komunitas ini terbentuk karena mereka memiliki beberapa kesamaan. Dan ternyata ini me nimbulkan social support tersendiri.
Psikologi komunitas mengatakan bahwa suatu hubungan antara komunitas akan berjalan baik bila masing-masing dari komunitas melakukan trade, atau memberi dan menerima. Dan ternyata memang ada suatu pertukaran disini. Tapi sepertinya sampai saat ini, dari komunitas GAMMA sendiri lah yang sering melakukan aksi "memberi".
Sesuai dengan tujuan dari psikologi komunitas,jika dilihat, komunitas ini menyelesaikan masalah antar komunitas dengan cukup baik. Komunitas GAMMA terus berusaha mengubah image yang pada dasarnya "tidak semua benar" tentang hal-hal yang tidak menyenangkan menjadi suatu image yang positif. Dan juga mereka tidak berhenti sampai disitu. Mereka mulai mengembangkan interestnya menuju suatu tingkatan yang lebih besar, bahkan merambah dunia.
Komunitas ini beebentuk open organisasional, dimana lebih terlibat pada komunikasi dan perasaan, dan ini tampak pada banyakanya forum-forum diskusi ataupun Gathering yang dilaksanakan.
Gangguan kesehatan/kejiwaan hanya akan muncul jika eksistensi dari komunitas ini tidak diterima, dan image negatif tentang komunitas ini tetap merebak di masyarakat. Nah, jika hal ini terjadi, sesuai langkah yang ada, harus dilakukan langkah-langkah prefentiv:
Primary Prevention
Tunjukkan bahwa mereka mampu bersosialisasi dengan baik pada masyrakat, melakukan acara-acara yang melibatkan masyarakat. Hal ini berhubungan dengan eksistensi dari komunitas ini. Sehingga tidak ada image yang kurang baik muncul.
Secondary prevention
Jika ada image baru yang muncul, segera identifikasi apa permasalahannya. Dan klarifikasikan. Jik perlu lakukan penelitian atas fakta-fakta yang ada.
Tertiary prevention
Sebenarnya hampir tidak mungkin permasalahan pada komunitas ini mencapai tahap ini.
Sejalan dengan itu semua, yang paling dibutuhkan adalah pada masyarakat, dalam membentuk opini harus lah objektif dan pandang dari berbagai sisi. Karena sebenarnya penilaian kita adalah hanya hasil sebuah observasi dari panca indera yang kita persepsikan sendiri.
PENUTUP
Kesimpulan
GAMMA, seperti komunitas lain memiliki berbagai macam permasalahan, tapi bisa dilihat, karena komunitas yang terbentuk itulah muncul suatu social support tersendiri. Dan bahkan mungkin, dukungan itu lebih kuat daripada dukungan yang berasal dari luar.
Psikologi komunitas dapat membahas suatu hubungan yang terjadi dan mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan dengan cara melakukan program-program dan evaluasi. Tapi, psikologi komunitas tidak bisa memprediksikan hal-hal spesifik yang akan terjadi pada suatu komunitas di masa depan.
Saran
§ Jangan menganggap sebuah komunitas itu sesuatu kelompok yang eksklusif. Carilah fakta yang sesuai tentang komunitas yang ada, baik itu dengan cara observasi sebagai participant, atau cukup dengan interview dengan yang berkaitan, atau juga menggunakan metode penelitian yang lebih sesuai.
§ Kritik yang membangun harus tetap diberikan, dengan tujuan memberikan nasehat terbaik dan membantu perkembangan ke arah yang lebih baik, bagi komunitas maupun individu yang berada di dalamnya.
§ Lebih terbuka (open minded) dan lebih toleran untuk segala kemungkinan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
A.A Lazarus, C.N Lazarus PH.D, 2005. Staying Sane in Crazy World, Jakarta : PT BIP.
Orford, Jim. Community Psychology: Theory and Practice.
by Dhiko surya perdana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar