Kamis, 12 Desember 2013

Ageha


“Berita dari Markas besar bagaimana?”
“Tidak ada.”
“Sudah kuduga, bahkan mereka pun tidak bisa melacak wanita itu. Beritahu segera jika ada informasi baru.”
“Baik pak.”
Aku memutuskan pembicaraan tadi. Jika terlalu lama berbicara di saluran telepon, bisa-bisa aku yang dilacak. Masalah pengangkutan nanovirus ini tidak sembarangan. Bukan 2-3 organisasi saja yang ikut melacak dan berusaha merngambilnya, Bahkan wanita sekelas Ageha juga ikut andil di perseteruan ini. Tapi untuk apa?
Berpikir banyak untuk sekarang ini juga tidak ada gunanya. Sudah sampai disini pun aku belum bisa menemukan Ageha. Ini terlalu rumit.
“Pak, ini pesanan kopi hitam panas anda.”
“Ah ya, terima kasih.”
“Ada lagi yang maudipesan pak?”
“Tidak, Terima kasih.”, jawabku dengan senyum. Gadis pelayan yang cantik. Rambut sebahu, kulit putih, jari lentik menggunakan Kacamata hipster.
“kalau begitu Selamat menikmati pak.”, ucapnya.
Aku tersenyum sambil melihatnya berlalu ke dalam cafe. Suasana disini lumayan nyaman. Angin sore benar-benar sejuk. Jarang buat agen sekelasku bisa bersantai seperti ini di tengah misi.
Aku melihat kopi yang masih mengeluarkan uap panas itu.
“I-ini!”
Buih-buih di kopi hitam ini membentuk kupu-kupu.
“lambang ini! AH! WANITA TADI!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar