Rabu, 11 Desember 2013

Dua lagi dan selamat tinggal sayang...


“Kalian bisa melanjutkan perjalanan besok, malam ini, istirahatlah disini. Kami akan membantu mempersiapkan bekal kalian.”, Kepala desa membujuk kami untuk menunda perjalanan sampai besok pagi.  Sepertinya memang itu yang terbaik untuk sekarang, kami juga butuh mengembalikan kekuatan kami. Pelangi Biru cukup tangguh, susah payah kami mengalahkan dan mengekstraknya. Dua lagi, dan perjalanan kami akan selesai.
“Baiklah pak, kami terima tawaran anda. Teman-teman, kita istirahat dulu malam ini.”.
“oke”.
“Terima kasih pak kepala desa”.
“saya boleh pesan makanan lain kan pak kepala desa?”. Dien tidak menyia-nyiakan kebaikan pak kepala desa.
“Dien...”, aku memelototinya.
“apaaa?”, dia protes.
“sudah tidak apa-apa, Anda semua boleh memesan makanan yang ada disini. Peternakan dan seluruh hasil perkebunan disini adalah salah satu yang terbaik. Hanya ini yang bisa kami berikan sebagai ucapan terima kasih untuk para pahlawan seperti anda.”
“Tidak masalah pak. Kami yang seharusnya berterima kasih.”
Aku hanya bisa tersenyum dan aku kembali merenung.
dua lagi...”, gumamku.
***
“Jika ketujuh warna pelangi tidak terkumpul pada tanggal 8 bulan 8 tahun 88, maka para leprechaun akan menghancurkan seluruh permukaan bumi. Panggil ketujuh ksatria, bangkitkan tujuh kekuatan, dan gunakan ritual tujuh hari untuk mengembalikan pelangi kemuka bumi. Hujan merindunya...”
Titah Raja setelah mendengarkan nasihat sang Penyihir saat pertama kali pelangi pudar. Tak bisa dibantah. Maafkan aku sayang, kurasa aku takkan pernah bisa bertemu denganmu lagi...
Semuanya akan berakhir di ritual tujuh hari...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar