Jumat, 13 Desember 2013

Saat cinta itu terbang...



Jari-jari mereka seperti terikat erat, seakan jika dilepas maka mereka akan kehilangan satu sama lain. Mereka berpegangan tangan secara sembunyi-sembunyi. Antara takut, malu atau segan pada orang tua si laki-laki yang ikut mengantar kepergiannya. Maklum, baru lulus SMA, kemudian mendapatkan berita kelulusan untuk sekolah tinggi di Jakarta. Membuat semuanya terasa begitu tiba-tiba untuk si lelaki. Sedangkan mereka yang baru beberapa bulan  merasakan indahnya status pacaran, harus melakukan hubungan jarak jauh. Si lelaki merasa berat untuk pergi, yang gadis merasa berat untuk melepaskannya sementara.
Suasana tenang, yang ada hanya suara dari orang sekitar dan pengumuman dari operator yang memberitahukan keberangkatan pesawat berikutnya. Pesawat yang akan dinaiki si lelaki. Si lelaki pun kemudian melaju ke antrian. Melepaskan pegangan tangannya pada si gadis. Berat sekali.
“Mas..”, panggil si gadis
Si lelaki hanya tersenyum, kemudian pamit pada orang tuanya. Kemudian pamitan pada si gadis.
“jaga kesehatan, sms kalau udah sampai ya...adek tunggu...”
“Iya, adek juga jaga kesehatan ya...do’ain buat kita terus ya...”
Si lelaki kembali ke antrian sambil diperhatikan si gadis sampai akhirnya si lelaki menghilang dari pandangan, memasuki pesawat yang terparkir rapi di landasan udara. Hubungan mereka masih jauh. Masih lama. Hanya cinta yang mereka percaya.
***
2 tahun kemudian
“Mas, tadi adek abis kumpul-kumpul, bicarain masalah ini dan itu”, si gadis berusaha memulai pembicaraan. Suasananya terasa berat. Dia paham situasi ini akan mengarah kemana.
“Dek, ada yang mau mas bilang...”, ekspresinya berat. Rumit. Membuat si gadis semakin merasa gelisah.
“Kita selesai sampai disini...”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar