Berulang kali wanita itu mengetuk jari di meja, tidak
bisa menyembunyikan kegelisahannya di hadapan pria paruh baya di depannya.
“Tidak bisa,sudah saya bilang, anda tidak akan bisa
menyembuhkan saya.”, kali ini dia mengetukkan benda yang dipegangnya ke asbak.
“Apapun yang sudah anda lakukan tadi, anda tidak bisa membuat saya
berhenti merokok. Sudah berapa Ahli yang saya datangi, dan tidak ada satupun
dari mereka yang berhasil.” , Kali ini dia memegang kepalanya, seakan pusing,
putus asa.
“Ini, hanya ini, hanya rokok ini yang bisa membuat saya
tenang. Pekerjaan yang menumpuk, masalah hubungan percintaan, bahkan sex! Tidak
ada yang lancar, semuanya seperti menumpuk di kepala. Hanya dengan menghisap
ini saya bisa merasa tenang dan mengeluarkannya bersama asap racun yang saya
hembuskan.”, Dia menunjukkan benda yang ditangannya kemudian menghisapnya di
depan pria paruh baya tadi.
“Tidak, tidak akan bisa. Apalagi yang harus saya
tempuh? Apalagi saran anda?”, Gusarnya.
Pria paruh baya yang duduk di balik meja tersenyum.
Kemudian mencondongkan badannya ke meja dan menatap mata wanita itu dengan
lembut.
“Ya, anda belum sembuh. Sekarang, kita atasi seluruh
stress anda dan kita buat rencana masa depan anda yang baru.”, dengan ramah pria itu menenangkan si wanita.
“Namun sebelumnya, taruh saja pulpen yang anda hisap sejak selesai sesi percobaan tadi. Disini tidak ada rokok.”
Pria itu kembali tersenyum dan menyandarkan diri di
kursi terapisnya.
“Bisa kita mulai?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar