Senin, 09 Desember 2013

Bisa kita mulai?



Berulang kali wanita itu mengetuk jari di meja, tidak bisa menyembunyikan kegelisahannya di hadapan pria paruh baya di depannya.
“Tidak bisa,sudah saya bilang, anda tidak akan bisa menyembuhkan saya.”, kali ini dia mengetukkan benda yang dipegangnya ke asbak.
“Apapun yang sudah anda lakukan tadi, anda tidak bisa membuat saya berhenti merokok. Sudah berapa Ahli yang saya datangi, dan tidak ada satupun dari mereka yang berhasil.” , Kali ini dia memegang kepalanya, seakan pusing, putus asa.
“Ini, hanya ini, hanya rokok ini yang bisa membuat saya tenang. Pekerjaan yang menumpuk, masalah hubungan percintaan, bahkan sex! Tidak ada yang lancar, semuanya seperti menumpuk di kepala. Hanya dengan menghisap ini saya bisa merasa tenang dan mengeluarkannya bersama asap racun yang saya hembuskan.”, Dia menunjukkan benda yang ditangannya kemudian menghisapnya di depan pria paruh baya tadi.
“Tidak, tidak akan bisa. Apalagi yang harus saya tempuh? Apalagi saran anda?”, Gusarnya.
Pria paruh baya yang duduk di balik meja tersenyum. Kemudian mencondongkan badannya ke meja dan menatap mata wanita itu dengan lembut.
“Ya, anda belum sembuh. Sekarang, kita atasi seluruh stress anda dan kita buat rencana masa depan anda yang baru.”,  dengan ramah pria itu menenangkan si wanita.
“Namun sebelumnya, taruh saja pulpen yang anda hisap sejak selesai sesi percobaan tadi.  Disini tidak ada rokok.”
Pria itu kembali tersenyum dan menyandarkan diri di kursi terapisnya.
“Bisa kita mulai?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar