Minggu, 15 Desember 2013

Ageha's Charm



Aku meninggalkan kopi yang tersuguh di meja tadi dan langsung lari ke dalam ruangan coffee shop. Buih pada kopi tadi jelas-jelas membentuk kupu-kupu. Tidak salah lagi, hanya Ageha yang punya ciri khas perilaku nyentrik seperti itu.
“Mana dia...”, geramku. Aku menghambur dan mencari-cari ke seluruh sudut di coffee shop itu, aku langsung mencari pelayan wanita cantik tadi. Aku mencoba mengingat ciri-cirinya. Kulit putih, cantik, rambut sebahu dan kacamata hipster.
Lantai 1, tidak ada. Dapur, tidak ada. Lantai 2, aku melekatkan pandanganku pada setiap sudut, namun aku sama sekali tidak menemukan pelayan tadi.
“Sial, apa dia sudah keluar?”, gumamku. Jika memang dia sudah keluar, percuma aku mencarinya. Jadi, untuk apa dia menunjukkan simbol tadi, tidak mungkin dia Cuma mau pamer keberadaan saja kan?
“Halo, Tuan agen rahasia...”,  Suara renyah seorang wanita datang dari meja di dekat jendela.
“Mencari sesuatu?”, aku menoleh padanya, senyumnya membuat jantungku berhenti berdetak sesaat. Bahaya. Aku langsung membangkitkan pikiran kritisku. Analisa. Jangan terpengaruh.
“Pantas aku tidak menemukan pelayan tadi, rupanya  sudah berganti kostum dengan gaya casual gadis jaman sekarang. Kau Ageha kan?”
Dia bertepuk tangan dengan riang dan menjawab pertanyaanku dengan cara yang membuat laki-laki manapun akan terkena charm-nya seketika, “waaah, hebat. Tebakan anda tepat sekali tuan Agen rahasia.”
“Kau menunjukkan kehadiranmu disini, padaku, bahkan tidak lari setelah mengetahui aku adalah seorang agen rahasia.”
“KARENA kamu adalah agen rahasia dan satu-satunya orang yang mencariku, makanya aku memunculkan diri.”, dia mengedipkan sebelah matanya.
“Mari Tuan Agen Rahasia, kita melakukan sedikit obrolan, dan tentunya lebih nyaman dengan duduk... dan menikmati kopi ini...”.
 Kurasa aku sudah terkena Charm-nya. Tidak ada salahnya membuang sedikit waktu disini. Kurasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar