“Saat-saat terbaik di waktu malam
adalah ketika Tidak ada Bulan, Langit hanya diisi penuh dengan bintang yang
bertebaran di angkasa.”, Seorang Pria yang memulai memasuki usia 40-an dan anak
lelaki kecilnya duduk di atap mansion besar milik mereka. Sungguh jarang
melihat pemandangan seorang pebisnis besar, terkenal dengan kekayaannya bisa
memberikan waktunya untuk keluarga, penuh kebebasan, keramahan dan kebahagiaan.
“Malam tanpa bulan adalah malam yang
paling tenang yang pernah ada. Bagi para binatang dan tumbuhan malam, ini
adalah waktu-waktu tenang untuk mereka.”
Sang anak yang antara mengerti dan
tidak melihat langit malam dengan takjub.
“Kamu tau tidak? Jika kita saja bisa
tenang ketika melihat malam tanpa bulan sama seperti binatang malam lainnya,
seharusnya kita tidak perlu takut dengan para binatang malam lainnya. Mereka
tidak berbahaya, mereka juga mencari ketenangan yang sama, di bawah langit yang
sama dengan kita. Kamu tidak takut kan nak?”, tanya sang ayah sambil mengusap
rambut anaknya. Sang anak pun melihat si ayah dan menggelengkan kepala dengan
tersenyum.
“Sudah larut malam, ayo kita balik ke
kamar”, ujar si ayah.
****
“....Wayne...Tuan wayne.”
Panggilan itu mengusik Bruce yang
tertidur di sofa.
“Ya, Alfred?”, dia menegakkan posisi
duduknya dan mengusap matanya.
“panggilan untuk anda, lampu sorot kota dihidupkan.”
“ah..okay, aku segera ke bat cave.”
Bruce segera bangkit dan meletakkan foto yang dia pegang selama tidur tadi. Foto saat Bruce kecil menggenggam jari ayahnya yang kasar dan selalu
melindunginya...
Flashfict challenge, also a fanfict for Batman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar