Selasa, 10 Desember 2013

Malam yang tenang itu sudah berbeda



“Saat-saat terbaik di waktu malam adalah ketika Tidak ada Bulan, Langit hanya diisi penuh dengan bintang yang bertebaran di angkasa.”, Seorang Pria yang memulai memasuki usia 40-an dan anak lelaki kecilnya duduk di atap mansion besar milik mereka. Sungguh jarang melihat pemandangan seorang pebisnis besar, terkenal dengan kekayaannya bisa memberikan waktunya untuk keluarga, penuh kebebasan, keramahan dan kebahagiaan.
“Malam tanpa bulan adalah malam yang paling tenang yang pernah ada. Bagi para binatang dan tumbuhan malam, ini adalah waktu-waktu tenang untuk mereka.”
Sang anak yang antara mengerti dan tidak melihat langit malam dengan takjub.
“Kamu tau tidak? Jika kita saja bisa tenang ketika melihat malam tanpa bulan sama seperti binatang malam lainnya, seharusnya kita tidak perlu takut dengan para binatang malam lainnya. Mereka tidak berbahaya, mereka juga mencari ketenangan yang sama, di bawah langit yang sama dengan kita. Kamu tidak takut kan nak?”, tanya sang ayah sambil mengusap rambut anaknya. Sang anak pun melihat si ayah dan menggelengkan kepala dengan tersenyum.
“Sudah larut malam, ayo kita balik ke kamar”, ujar si ayah.
****
“....Wayne...Tuan wayne.”
Panggilan itu mengusik Bruce yang tertidur di sofa.
“Ya, Alfred?”, dia menegakkan posisi duduknya dan mengusap matanya.
“panggilan untuk anda, lampu sorot kota dihidupkan.”
“ah..okay, aku segera ke bat cave.”
Bruce segera bangkit dan meletakkan foto yang dia pegang selama tidur tadi. Foto saat Bruce kecil menggenggam jari ayahnya yang kasar dan selalu melindunginya...


 Flashfict challenge, also a fanfict for Batman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar